Cinta Preman Rawan
kecelakaan
Gue kagak tau kenapa judul
di bab ini aneh bingiitts. Semoga
semakin aneh judulnya, semakin seru ceritanya (prokprokprokprok.. itu suara
tepuk tangan -_-) . Gue mulai percaya, kalo cinta bisa bikin kita jadi alay,
lupa daratan, lupa lautan, lupa pegunungan, lupa sungai, lupa danau, lupa
selat, lupa tanjung, lupa dataran tinggi, lupa dataran rendah, lupa .. (lah,
kenape jadi pelajaran geografis gini yak)
Tapi emang bener, Cinta ngasih
gue pengalaman-pengalaman baru.
Seperti cerita gue yang lainya,
kalo ada yang lancar, pasti ada.. ada… ada kamu dihatiku.. (tuh kan alaynya
keluar) -_-.
**Pandangan pertama, awal aku
berjumpa
Ini adalah cinta pertama gue. Gue
juga gak nyangka , gue yang macho, keren dan seorang preman ini bisa takluk
akann kuatnya cinta.
Semua berawal, ketika Negara api
menyerang,.. (loh,? Kok?)
Maksud gue, semua berawal ketika
gue masih sekolah di jenjang SMP (Sekolah menengah preman, hehee). Pertama gue
masuk sekolah, gue langsung liat cewek yang langsung bisa bikin gue ngerasain
apa yang namanya jatuh cinta. Namanya Intan. Seolah-olah lagi perang, gue
memperjuangin dia. Mulai dari nyuci bajunya, nyapu rumahnya, masakin makanan
buat dia, ngerapiin tempat tidurnya, eh
kagak kagak, kok jadi kayak pembantu..
Gue berusaha buat dapetin nomor HaPenya. Setelah gue dapet…, eh maksudnya bukan
dapet yang itu. Tapi dapet nomer HaPenya. Gue suka SMS’an ama dia tiap hari.
Gue masih inget banget percakapanya, kayak gini nih :
“Hai intan”
“Hallo, ini siapa ya?”
“Ini Mbah Joe, tau kan? Yang
cungkring itu?hehe”
Dengan nada rendah “ oh, elu”
“Iya, kamu kelas 7c ya tan?”
“y”
“kalo gak salah, wali kelasnya bu
wiwit itu ya?,”
“y”
“owh, kamu suka ya skolah di
sini?”
“gak”
“kok gak suka? Kenapa? Kan asik
sekolah di sini. Bisa liat pemandangan secara langsung”
Sekolahan gue tuh mewah (mepet
sawah). Jadi bisa langsung liat pemandangan gitu.
“gpp”
“eh , tau gak, kalo tadi, aku,
dipilih jadi ketua kelas, trus waktu ulangan pertama aku dapet nilai paling
tinggi daripada nilai anak-anak lain. Aku seneng banget deh tan.”
“Oh”
Kurang lebih, gitulah
percakapanya. Gue mulai gunain kata “aku,kamu” sejak itu. Tapi itu hanyalah
awalan sebuah “ke-alayan” buat gue. Gak Lama Lagi, bakalan tumbuh ke-alayan
lain .
Hari demi hari, gue SMS’in terus
dia, walaupun Cuma dibalesin kayak gitu doank. Tapi gue tetep semangat buat
ngejar belahan hati gue. Suatu hari, mantannya ngajak balikan intan. Eiiits,
khusus buat bab ini gue make bahasa yang beda aja deh gue bakalan ngasih
suasana baru nih buat kalian. Jadi jangan muntah ya kalo baca bahasa gue yang
baru. Ehemmhemmhemm.. testingtesting, cekcek satu,dua,tiga,dipalak.
Suatu hari, mantannya ngajak balikan intan.
Tapi intan nggak mau. Lalu intan memintaku untuk menjadi pacar bohonganya, agar
mantanya nggak ngejar-ngejar intan lagi Aku langsung mengiyakan permintaanya.
Tapi setelah itu aku bertanya..
“Eh tan, kenapa kita nggak pacaran
beneran aja sih?”
“hah? Pacaran beneran?”
Intan bingung dan bimbang
memikirkan itu, dengan wajahnya yang jijik padaku, dan perasaan takutnya,
apabila aku membatalkan rencananya untuk menjauhkan mantannya yang ingin
mengajaknya balikan. Dan akhirnya, dengan sedikit wajah dan suara yang
terpaksa, dia bilang..
“iya deh”
“beneran tan? Makasih ya tan”
Perasaan cinta pertama yang terbalas, sungguh sangat menyenangkan untukku,
walaupuun dari keterpaksaannya.
Dan setelah beberapa hari, aku
memikirkan itu aku sadar bahwa aku bukanlah siapa siapa jika dibandingkan
dengan intan yang anak orang kaya itu. Aku hanyalah berandalan jalanan yang
beruntung mendapatkan intan . Apalagi dengan keterpaksaanya itu. Demi
kebahagiaan intan, maka aku memutuskan untuk memutuskan hubungan kami. Itu
semua kulakukan karena aku sangat mencintainya. Walau berat untukku
melepaskannya, aku harus melakukanya. Setelah itu, Intan merasa sangat senang
karena sudah putus denganku. Hari berikutnya dia jadian dengan orang lain, yang
lebih keren, tampan , dan lebih kaya dariku. Aku senang kalau intan senang.
Walaupun hatiku mengatakan yang sebaliknya. :’(
**Intan hilang, Tari-pun datang..
Setelah Intan pergi dariku, aku mencoba
melupakanya walaupun sulit bagiku. Dan akhirnya aku mendapatkan penggantinya.
Dialah Tari, wanita yang sederhana, dan pastinya sederajat denganku. Dialah
yang selalu memberi semangat untukku. Kulalui hari-hari bersamanya.Suka duka
tlah kita lalui bersama.Hanya dialah yang bisa membuatku merasa nyaman, tenang,
dan bahagia. Tapi semua itu hilang sesaat setelah lama kami menjalin hubungan,
ada konflik antara kita. Kita saling cemburu satu sama lain. Akhirnya, kitapun
terjebak antara rasa marah dan cemburu, dan tidak mengurusi pasangan masing
masing untuk sementara waktu. Akhirnya, hubungan kamipun menggantung, dan itu
membuat hubungan kita semakin kacau. Beberapa hari kemudian, Tari memutuskanku
dengan SMS yang sangat menyakiti hatiku. Mula-mula, aku tidak perduli. Tapi
Lama kelamaan, Aku mulai merindukanya dan ingin mengajaknya untuk balikan. Tapi
itu semua hanya tertahan di dalam hatiku saja. Aku tidak mampu untuk
mengungkapkanya pada Tari. Entah perasaan benci, gengsi, malu, ataukah takut
akan ditolak olehnya. Setelah 2 tahun
aku putus darinya, setelah 2 tahun menjomblo, setelah 2 tahun hidup tanpa
seorang kekasih, akupun memberanikan diriku untuk mengajaknya balikan. Dan
benar saja, dia menolakku. Sudah 4 kali aku mengajaknya balikan tapi tetap saja
jawabannya sama. Yaitu diTOLAK. Dan akupun berhenti mengejarnya, dan mencoba
melupakanya , walaupun lagi-lagi terasa sulit bagiku.
**Tina masih setia menungguku
Beda halnya dengan tina yang
selalu menungguku sejak aku pacaran dengan intan. Tak kusangka dia akan betah
menungguku sampai saat ini. Dialah yang selalu sabar menanti dan selalu sabar
menerima bualan dariku. Tapi karena terlalu lama aku memberikan janji palsuku
padanya, dia Lelah, dan memutuskan untuk melupakanku. Aku bingung, kenapa
orang-orang berangsur-angsur menjauh dariku. Mungkin ini adalah tanda tuhan
untuk mengatakan bahwa ia masih mempunyai yang lebih baik lagi untukku.
**maya, sang super pehape
Maya, nama yang indah untuk
seorang wanita. Sudah Lama aku mengincarnya untuk menjadikanya sebagai
pendamping hidupku. Semua usaha telah kukerahkan untuk mendapatkanya.
Lagi-lagi, dia berasal dari kasta yang lebih tinggi dariku. Tapi tak apalah,
tidak ada salahnya kan mencoba?. Semakin hari kudekati dirinya, semakin banyak
kemajuan yang kudapatkan. Dan pada akhirnya, di saat kurasa sangat dekat dengan
dirinya, aku mencari waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaanku kepadanya.
Akupun menyatakan perasaanku padanya. Dia bilang kalu dia masih bingung, dan
masih mau pikir-pikir dahulu.
3 hari berlalu, dia malah balikan
sama mantannya. It’s okay, I’m fine,
seperti kata orang-orang, “aku rapopo”. Tapi aku tidak menyerah sampai di
sini saja. Aku terus mengejarnya, tanpa
memperdulikan pacarnya. Dan akhirnya, mereka putus karena pacarnya mengira
bahwa aku selingkuh dengan maya. Hanya
karena kita dekat, bisa menimbulkan gossip seperti itu. Akupun mendekati maya
lagi, dan menanyakan padanya, kenapa malah balikan sama mantamu lagi, sesaat
setelah kamu bilang mau piker-pikir
dahulu. Dia hanya minta maaf , dan ya.. semua kembali normal lagi.
Beberapa hari kemudian, aku
menanyakan lagi tentang perasaanya kepadaku. Lagi-lagi dia membuatku bingung
dengan mengatakan “aku masih pengen kenall sama kamu lebih deket lagi”. Oke kalau
begitu, aku akan memberimu informasi tentang diriku lebih banyak lagi. Tapi
saat di tengah jalan, kenapa kamu malah jadian
sama orang lain. Lagi-lagi hanyalah kekecewaan-lah yang kudapatkan. Aku
bingung sama kamu. Kenapa kamu seperti memainkan hatiku. Lagi-lagi yang bisa
kulakukan hanyalah menunggu, dan menunggumu lagi.
Setelah kamu putus lagi. Aku
masih setia menunggumu. Aku ingat percakapan SMS kita..
“hai, udah putus lagi ya?”
“iya nih :(”
“Sekaarang kamu dket sma siapa?”
“dket sma kamu :)”
“mksutku, kamu skrg suka sama
siapa?”
“kalo aku suka sama kamu gimana?”
Kata-kata itu selalu saja
membuatku terdorong untuk mengutarakan perasaanku lagi kepadanya. Dan benar,
aku mengatakan kata-kata yang sudah 2 kali aku katakan yang sudah berbuah sama buruknya. Akupun
mengutarakan perasaanku lagi untuk ketiga kalinya. Dan jawabanya , adalah
jawaban terakhir yang ingin kudengar darinya. Tapi, jawaban itu tidak jauh
bedanya dari jawaaban-jawaban sebelumnya. Jawaban yang mematahkan hatiku,
jawaban yang membuatku menangis sejadi-jadinya, jawaban yang membuatku ingin
melupakanya, jawaban yang membuatku membencinya. Dia mengatakan, “Lebih baik
kamu mencari wanita lain. Masih banyak wanita lain yang lebih baik dari aku,
maaf ”. Dalam hatiku, apakah arti kata “kalo aku suka sama kamu gimana?” .
Apakah itu hanyalah sebuah Harapan Palsu? Entahlah, aku tidak pperduli lagi
denganmu. Lebih baik , aku pergi dari kehidupanmu, dan melupakanmu. Selamat
tinggal maya, selamat tinggal sang PeHaPe..